Panca Dasar PSHT: Membentuk Manusia Berkarakter Kuat dan Setia


Panca Dasar PSHT: Membentuk Manusia Berkarakter Kuat dan Setia

Pencak silat Setia Hati didirikan pada tahun 1902 oleh Ki Agung Suryo Diwiryo. Pada saat itu ajaran yang bisa menumbuhkan kepercayaan pada diri seseorang dilarang oleh Belanda, oleh karena itu Ki Agung Suryo Diwiryo mendirikan Setia Hati ini tidak berbentuk organisasi tetapi hanya berbentuk perkumpulan persaudaraan biasa, agar tidak dibubarkan oleh Belanda.

Pada tahun 1922 sang murid, yakni Ki Hajar Harjo Utomo, meminta ijin pada Ki Agung Suryo Diwiryo untuk menjadikan Setia Hati menjadi organisasi penuh. Akhirnya diberi ijin dan terbentuklah organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate sampai saat ini. Dan desa Pilang Bangau Madiun dipilih sebagai pusat keberadaannya sampai saat ini.

Dalam seni beladiri pencak silat, Persaudaraan Setia Hati Terate yang sering disebut dengan PSHT ini selain mengajarkan ilmu beladiri yang menempa pada fisik dan jasmani seseorang, juga mengarah pada pembentukan watak dan rohaniyah seseorang sehingga dapat tercermin dalam keseharian anggotanya, seperti rajin, disiplin, tanggung jawab, percaya diri dan ber-akhlaqul karimah. Karena semua itu tercermin dalam tujuan dasar PSHT itu sendiri yaitu : 

Membentuk manusia yang berbudi luhur tahu benar dan salah.

Selain tersebut di atas, sebagai pemompa semangat para anggotanya, PSHT memiliki motto yang selalu dipegang teguh para anggota : 

“manusia dapat dihancurkan, manusia dapat dimatikan, karena memang lemah, manusia dapat dimatikan karena kematian memang suatu hak, tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama dia masih setia pada suara hatinya karena suara hati adalah suara ketuhanan"

Untuk mencapai tujuan dasar dan merealisasikan motto tersebut persaudaraan setia hati terate mengajarkan pada anggotanya 5 (lima) ajaran pokok atau panca dasar yakni :


1. Persaudaraan, dasar pertama adalah persaudaraan yang berarti hubungan batin layaknya saudara kandung. Sehingga dalam PSHT semua manusia ataupun kadang adalah saudara yang sama derajatnya, hak dan kewajibannya tanpa memandang status sosial, agama, ataupun keturunannya. Sehingga persaudaraan dalam PSHT adalah kekal.

2. Olah Raga, olahraga dalam PSHT memiliki makna mengolah raga dengan jurus pencak silat untuk; menenangkan hati, membangkitkan rasa percaya diri, menghilangkan stress hingga melatih otot tubuh menjadi kuat dan membangun kekuatan, kecepatan dan keseimbangan.

3. Bela Diri, pencak silat sebagai bekal dalam diri digunakan untuk membela dan mempertahankan kehormatan diri, keluarga dan bangsa.

4. Kesenian, pencak silat juga adalah seni dalam permainan gerak melalui jurus melalui permainan individu, tim hingga dalam jumlah yang besar.

5. Kerohanian, yang terakhir adalah kerohanian. Para warga kadang menyebutnya sebagai SH adalah anugerah Tuhan kepada manusia agar berbudi serta mendidik agar setia hati dalam menjalani hidup untuk memperoleh kebahagiaan lahir batin Dari panca dasar PSHT itu, perguruan ini juga mendidik warganya untuk memiliki lima watak dasar yang juga harus dimiliki para kadang.

Komentar